Samalanga. Ratusan mahasiswa Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) menghadiri pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun 2024 sebagai persiapan sebelum terjun langsung ke tengah masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di aula kampus ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa yang akan mengabdi di berbagai pelosok daerah. Pembekalan ini diharapkan mampu menguatkan kesiapan mental, wawasan, dan keterampilan para mahasiswa dalam menjalankan peran sebagai penggerak perubahan di lingkungan masyarakat.
Pembekalan dibuka langsung oleh Pembina UNISAI, Prof. Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA., yang menekankan pentingnya pengabdian sebagai landasan hidup seorang mahasiswa. Beliau mengingatkan agar setiap peserta KPM memiliki niat tulus dan ikhlas untuk memberi manfaat kepada masyarakat. “Pengabdian adalah bagian dari ibadah, dan mahasiswa UNISAI harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku, tutur kata, dan kerja nyata di lapangan,” ujar Ayah Muntasir.
Untuk meningkatkan pemahaman dalam penerapan ilmu, beberapa dosen senior UNISAI dari berbagai disiplin ilmu turut serta memberikan materi. Para dosen menyampaikan wawasan tentang pemberdayaan masyarakat, teknik penyuluhan, serta bagaimana mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat setempat. Mahasiswa dilatih untuk mampu melakukan pemetaan sosial, mengenali kebutuhan komunitas, serta menyusun program kerja yang sesuai dengan kondisi daerah.
Pada sesi khusus, mahasiswa juga dibekali pengetahuan terkait literasi keuangan dan pengembangan ekonomi lokal. Pembicara dari Fakultas Ekonomi Islam memberikan arahan mengenai strategi bisnis sederhana, pengelolaan usaha kecil, serta pengelolaan koperasi syariah. Materi ini sangat relevan bagi masyarakat di daerah pedesaan, di mana banyak potensi ekonomi belum tergarap maksimal. Harapannya, mahasiswa dapat mendorong inisiatif ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pembekalan kali ini juga menitikberatkan pada aspek kesehatan dan pendidikan. Mahasiswa diperkenalkan dengan langkah-langkah dasar dalam penyuluhan kesehatan, seperti edukasi tentang pola hidup sehat dan pentingnya kebersihan lingkungan. Di bidang pendidikan, mereka dibekali teknik mengajar yang efektif, terutama bagi mahasiswa yang ditempatkan di daerah yang masih minim akses pendidikan berkualitas.

Selain materi teori, sesi simulasi juga diadakan untuk melatih mahasiswa menghadapi kondisi yang mungkin terjadi di lapangan. Dalam sesi ini, mahasiswa diajak untuk memainkan peran sebagai fasilitator, berkomunikasi dengan masyarakat, dan mengatasi konflik sederhana. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi dinamika sosial dan memupuk kepekaan sosial mereka.
Banyak mahasiswa menyatakan antusiasme dan kesiapan mereka dalam mengikuti KPM tahun ini. Salah satu peserta, Tgk. Adami, mengatakan bahwa KPM adalah kesempatan emas untuk mengembangkan diri secara praktis. “Saya ingin memberikan kontribusi yang nyata dan belajar langsung dari masyarakat. Ini adalah pengalaman yang sangat berarti untuk kehidupan kami setelah lulus nanti,” ungkapnya.
KPM UNISAI 2024 akan dilaksanakan selama dua bulan, dan peserta akan ditempatkan di berbagai desa dan dayah di wilayah Aceh. Diharapkan, pengalaman KPM ini dapat membentuk karakter mahasiswa UNISAI menjadi pribadi yang peduli terhadap masyarakat, memiliki wawasan luas, dan mampu memberi dampak positif di mana pun mereka berada
Leave a Reply