Samalanga. Dalam suasana yang penuh dengan keberkahan dan khidmat, Abu MUDI, sosok ulama kharismatik Aceh, secara resmi memulai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Dayah Jamiah Al-Aziziyah Batee Iliek Samalanga. Peletakan batu pertama ini disambut dengan antusias oleh alim ulama, ratusan santri, dewan guru, serta masyarakat sekitar yang turut hadir menyaksikan momen bersejarah ini.
Masjid baru yang akan dibangun ini tidak hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga simbol dari semangat keagamaan dan pendidikan di Dayah Jamiah Al-Aziziyah. Dalam sambutannya, Abu MUDI menekankan pentingnya masjid sebagai pusat kehidupan umat Islam. “Dari sinilah akan mengalir pahala dan keberkahan bagi siapa saja yang berwakaf untuk pembangunan masjid demi kemudahan beribadah para santri, mari bersama-sama kita bantu pembangunan masjid Dayah Jamiah Al-Aziziyah sebagai bekal kita di akhirat nanti,” ujar beliau dengan penuh kebijaksanaan.

Pembangunan masjid ini merupakan salah satu upaya untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi para santri dalam menunaikan ibadah serta memperdalam ilmu agama. Rancangan masjid ini menggabungkan arsitektur tradisional Aceh dengan elemen-elemen modern, menciptakan sebuah ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan nyaman bagi para jamaah. Dengan kapasitas yang mampu menampung ratusan jamaah, masjid ini juga diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di kawasan Samalanga.
Tak hanya menjadi tempat ibadah, masjid ini juga dirancang untuk menjadi pusat pembinaan akhlak dan tempat bagi santri serta masyarakat untuk memperdalam ilmu agama. “Kami berharap, masjid ini akan menjadi pusat pendidikan dan pembinaan yang dapat melahirkan generasi penerus yang berakhlak mulia dan berintelektual tinggi,” ungkap Ayah Muntasir, Pimpinan Dayah Jamiah Al-Aziziyah.
Acara peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh beberapa alim ulama dan pejabat pemerintahan daerah yang memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan masjid ini. Kehadiran mereka menandakan pentingnya masjid ini bagi perkembangan keagamaan dan sosial di wilayah tersebut. Salah satu alim ulama yang hadir, Ayah Min Cot Trueng, menyatakan bahwa masjid ini akan menjadi simbol persatuan dan kekuatan spiritual bagi masyarakat Batee Iliek dan sekitarnya karena dibangun di tanah para syuhada.
Masyarakat sekitar menyambut dengan gembira rencana pembangunan masjid ini. Mereka berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat shalat, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di antara mereka. “Masjid ini nantinya akan menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan, dari para santri hingga orang tua, untuk bersama-sama mengaji dan menimba ilmu,” ujar ketua panitia pembangunan Masjid, Tgk. Miftahuddin, M.Pd.

Setelah peletakan batu pertama, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Abu MUDI. Dengan lantunan doa yang menyentuh hati, seluruh hadirin memohon kepada Allah SWT agar pembangunan masjid ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Doa yang dipanjatkan penuh harap ini menjadi penutup yang sempurna untuk acara yang sarat makna ini.
Pembangunan masjid ini diharapkan dapat selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga segera dapat digunakan oleh para santri dan masyarakat sekitar. Dengan adanya masjid ini, Dayah Jamiah Al-Aziziyah semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya berfokus pada ilmu, tetapi juga pada pembinaan akhlak dan spiritualitas.
Leave a Reply